top of page

Bhinneka Tunggal Ika: Hari Kemerdekaan Indonesia Pertama di Seluruh Sekolah dalam Sejarah BAIS

Authors: Melissa Budijono (‘23)

Translator: Lionel Putra Hirina ('23)

Translation Editor: Ibu Yohana Panjaitan


Menyanyikan lagu kebangsaan, bermain permainan tradisional, dan makan makanan tradisional bersama-sama semuanya membentuk rasa 17 Agustusan yang merupakan Hari Kemerdekaan Indonesia. Bagi banyak orang Indonesia, hari kemerdekaan adalah perayaan keragaman. Bhinneka Tunggal Ika, semboyan nasional Indonesia adalah representasi yang luar biasa dari BAIS.


16 Agustus 2022 menandai perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia pertama di seluruh sekolah BAIS sejak tahun 2008. Sebagai sekolah internasional yang berlokasi di Bandung, Indonesia, ada banyak siswa dari berbagai etnik dan budaya yang hadir di BAIS. Terasa lebih istimewa karena siswa dari budaya lain seperti Korea, Amerika, atau Taiwan turut berkontribusi dalam perayaan ini bersama orang Indonesia.


Photo Courtesy of Clarine Tantowi


Ibu Yohana Panjaitan, salah satu guru Bahasa Indonesia di BAIS, berkata, “Kemajuan ini luar biasa dari sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya menjadi benar-benar terjadi dan saya menghargai Pak Julian yang berinisiatif memulai tradisi baru ini dan ini bisa menjadi kunci penggerak untuk buat BAIS sendiri, terkhusus di perayaan kemerdekaan Indonesia”.


Pak Willy Dhae, guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), mengatakan bahwa inti dari perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia ini adalah untuk menunjukkan rasa kebersamaan. Karena perayaan ini merupakan perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia yang pertama di BAIS, ia berharap perayaan ini akan terus menjadi tradisi untuk tahun-tahun sekolah berikutnya. Saat ia menyebutkan apa yang Pak Travis Julian, kepala sekolah, katakan di awal upacara selama perayaan, “Hal ini baik untuk menunjukkan rasa hormat kepada negara tuan rumah [sekolah internasional ini berlokasi di Indonesia]”.


Photo Courtesy of Clarine Tantowi


Ibu Yohana lanjut mengatakan bahwa ia bangga dapat merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia dan dapat menjadi bagian dari panitia yang merencanakannya. Ia juga menyebutkan bagaimana perayaan ini unik dan berbeda dari perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia pada umumnya karena bagaimana Indonesia dirayakan oleh banyak negara di BAIS, yang menunjukkan semangat sejati BAIS.


Soojeong Kim (K12), seorang siswa Korea, mengatakan bahwa sangat menyenangkan bermain layang-layang karena sudah lama sekali ia tidak memainkannya di masa kecilnya. Saat ia juga merayakan Hari Kemerdekaan Korea, ia mengatakan bahwa menarik untuk melihat kontras antara keduanya dan bagaimana perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia di BAIS mencakup banyak suku yang dimiliki Indonesia dan perbedaan budaya tradisional yang unik untuk permainan, bahasa, dan tarian mereka sendiri, seperti pertunjukan tari Sunda dan Bali.


Namun, beberapa orang menyampaikan pendapat mereka tentang perbaikan dan rencana perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia tahun depan yang akan diadakan di BAIS. Pak Willy menyarankan beberapa permainan lagi seperti panjat pinang, enggrang, dan tarik tambang, yang juga disebutkan oleh Felisia Prawirawidjaja (K12), mahasiswa baru. Ia juga mengatakan bahwa cara BAIS merayakan perayaan ini membuat siswa dapat lebih bersenang-senang dibandingkan dengan sekolah sebelumnya karena siswa dapat memutuskan sendiri apakah mereka ingin bergabung dalam permainan atau menonton orang lain bermain dan tetap terlibat.


Photo Courtesy of Clarine Tantowi


Meski sudah dipikirkan matang-matang, Ibu Yohana mengatakan bahwa perayaan tahun ini merupakan proyek mendadak. Tahun depan, mereka berharap punya lebih banyak waktu untuk merencanakan dan mengatur perayaan. Ia berharap waktu untuk acara ini bisa lebih lama dan tahun depan siswa akan lebih terlibat karena diharapkan akan ada lebih banyak permainan.


Ibu Yohana menyampaikan bahwa perayaan ini bukan hanya tradisi tetapi untuk menunjukkan esensi budaya Indonesia dan siswa dapat lebih tertarik dan belajar dengan menonton lebih banyak pertunjukan budaya atau mengadakan sesi lain yang melibatkan batik. Seperti yang juga dikatakan Pak Willy, penting bagi siswa untuk lebih memahami budaya Indonesia dan makna sesungguhnya mengapa kita memainkan permainan itu dan apa sejarah di baliknya.

bottom of page