top of page

Musim Panas, Ada Tiga Musim Lagi

Authors: Luana Yo ('25) and Mischka Suwandi ('24)

Translator: Reinner Lokanata ('24)

Translation Editor: Ibu Yohana Panjaitan


Bagaimana liburan musim panas anda? Liburan musim panas tahun ini berbeda untuk banyak siswa-siswi dan keluarga. Liburan musim panas tahun ini merupakan pertama kalinya mereka telah bepergian setelah sekian lama.


Dengan kasus virus Covid-19 yang semakin stabil, banyak keluarga yang bepergian menempuh jarak jauh maupun jarak dekat tahun ini. Covid telah menjadi pembatas bagi para siswa, guru, dan juga orang tua untuk menghabiskan waktu liburan bersama keluarga dengan bebas sepanjang dua sampai tiga tahun kemarin. Tahun ini, mereka dapat bepergian ke tempat-tempat baru, mengalami hal baru, atau pun mengalami kembali pengalaman-pengalaman sebelum Covid.


Beberapa siswa, terutama anak-anak SMA, menghabisi waktunya saat liburan kemarin dalam mempelajari dan mempersiapkan untuk tahun ajaran mendatang dan masa depan mereka. Dalam wawancara BAIS Times dengan siswi, Kezia Chandra (K9) mendeskripsikan perjuangan akademisnya musim panas kemarin.


“Belajar di Queen’s College, Cambridge, merupakan sorotan musim panasku,” ujar Kezia kepada BAIS Times, “Saya menginap di asrama dalam kampus selama dua minggu. Hal tersebut membantu saya berkenalan dengan teman-teman baru.


Photo Courtesy of Kezia Chandra


Di Queen’s College, Kezia mengambil kelas-kelas sastra. “Saya memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam kelas-kelas musim panas berkat beasiswa yang saya dapat dari hasil kompetisi penulisan esai,” kata Kezia kepada BAIS Times. “Saya menuliskan alasan fantasi merupakan genre sastra yang paling saya suka.”


Di sisi lain, banyak siswa-siswi BAIS yang menikmati liburan musim panas mereka dan istirahat sejenak dengan melupakan tentang sekolah dan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan seru yang dapat mereka lakukan saat liburan.


“Saya kewalahan karena tugas-tugas kelas AP yang menumpuk, maka saya memutuskan untuk keluar dari kelas AP Bahasa Inggris dan menikmati liburan saya,” kata Anssel Nugraha (K11) kepada BAIS Times.


Walaupun tidak membaca Mere Christianity ciptaan C.S Lewis, Anssel menemukan hobi baru: bermain basket. “Saya menemukan rasa cinta saya kepada olahraga bola basket saat saya mulai bermain dengan saudara-saudara selama liburan musim panas kemarin.” Dengan pengalaman ini, Anssel berharap untuk ikut dalam tim IISSAC bola basket tahun ajaran ini.


Musim panas kemarin, banyak siswa yang menemukan kegiatan baru dan juga hobi baru karena aturan Covid yang lebih bebas. Dalam wawancaranya dengan BAIS Times, Enrique Guo (K11) mengingat kembali petualangan liburan musim panasnya.


“Saya menemukan ketertarikan dalam memancing, membaca, dan juga wakeboarding. Walaupun wakeboarding bisa saja brutal, namun semua itu tidak sia-sia.


Photo Courtesy of Enrique Guo


Wawancara BAIS Times dengan Rama Davy Putra (K11) yang mengungkapkan pengalaman serunya selama liburan musim panas kemarin, “Terjun payung, saya mulai menikmati terjun payung, walaupun menyeramkan pada awalnya. Saya terjun payung sendiri, tanpa ahli profesional yang terbang bersama saya”.


Walaupun Rama terjangkit virus Covid-19 musim panas kemarin, ia menyatakan hal yang positif mengenai liburannya secara keseluruhan. “Liburan musim panas kemarin menyenangkan karena saya menggunakan setiap detik dengan baik”, ucap Rama kepada BAIS Times, “Saya hanya mengharapkan adik saya dapat menghabiskan lebih banyak waktu bersama.”


Dikarenakan BAIS merupakan sekolah internasional, seharusnya tidak mengejutkan apabila siswa-siswi berkeliling dunia selama liburan musim panas kemarin. Itali, Korea, Bali, dan Amerika Serikat hanyalah beberapa tujuan yang dikunjungi para siswa.


“Keluarga saya mengunjungi Gyeongju, Korea Selatan untuk melihat tempat-tempat bersejarah”, kata Joy Kim (K10) kepada BAIS Times. “Dari semua tempat yang kami kunjungi, observatorium Cheomseongdae adalah kesukaan saya.”


Photo Courtesy of Joy Kim


Rama berwisata ke Eropa, mengunjungi beberapa negara seperti Perancis, Belgium, Belanda, Jerman, Swiss, Itali, Austria, serta kota Vatikan. Dalam wawancaranya dengan BAIS Times, Rama mengilas balik salah satu momen yang mengesankan pada liburannya.


“Saya melihat Paus Fransiskus yang sedang duduk di tengah Basilika Santo Petrus. Saya dan ayah saya ditahan oleh petugas keamanan karena kami mencoba menjabat tangan beliau. Sepanjang waktu itu, saya kira menjadi seorang Paus sangat menyenangkan, tetapi anda harus memiliki kegigihan yang luar biasa untuk menjalani pekerjaannya.”


Photo Courtesy of Rama Putra


Nicholas Guo (K9) mengatakan di wawancaranya bersama BAIS Times, “Berkunjung ke Bali merupakan sorotan liburan musim panas saya karena sudah empat tahun lamanya tidak mengunjungi pulau Dewata.


Gwyneth Lie (K8) mengunjungi Boston, Massachusetts musim panas kemarin dan mengikuti sekolah musim panas di Phillips Exeter. Mencerminkan waktunya di Boston, Gwyneth mengatakan, “Sekolah musim panas mengajarkanku banyak hal, terutama pentingnya keluarga.”


Photo Courtesy of Gwyneth Lie


Liburan musim panas tahun ini telah dipenuhi kenangan dan perasaan yang tak terhingga. Banyak perdana untuk banyak hal; pertama kali mengunjungi negara baru, pertama kali terjun payung, pertama kali mengikuti sekolah musim panas, ataupun pertama kalinya mengalami kehidupan di laut. Hobi-hobi baru yang ditemukan dan banyak keterampilan yang tercapai, liburan musim panas telah memberikan keseruan, pengalaman baru, dan kenangan yang tak terlupakan.

bottom of page